Tuesday, May 4, 2021

Terima Kasih, Pak


Bapak.

Begitu yang Mama dan Bapak ajarin ke aku untuk nyebut sosok Ayah.
Semua anak-anak tentunya menganggap Ayahnya sebagai sosok paling kuat, tempat untuk berlindung, mengadu, merengek sampai bermanja.

Begitu juga aku ketika masih anak-anak, Bapak itu pokoknya pria yang paling kuat, dia rela berdiam dalam posisi merangkak berperan sebagai mobil rusak yang harus diservice, sementara aku di "kolongnya" berperan sebagai montir yang bertugas memperbaiki mobil yang rusak itu, di kolong aku gak ngapa-ngapain, cuma melintir-lintir puting bapak yang aku imajinasikan seolah montir yang sedang memutar kunci untuk mengencangkan baut, hahaha

Bapak memang bukan orang yang berpendidikan tinggi, tapi kata orang-orang, bapak itu orang baik, punya sopan santun, tidak pernah berjudi, tidak pernah mabuk-mabukan, bahkan kasar secara fisik ke aku aja belum pernah. Bapak juga selalu memberikan kami makanan yang halal, dan kami tahu itu.

Waktu aku kecil, paling seneng kalo diajak bapak pergi, misalnya ke kebayoran lama, biasanya sih kalo ada suku cadang becak, sepeda atau elektronik yang mau dibeli, aku gandeng jari telunjuk bapak, iyaa, waktu itu tanganku masih kecil, ukuran jari telunjuk Bapak aja udah segenggaman penuh tanganku hahaha

Bergandeng tangan sepanjang tepi rel kereta, bagiku adalah momen paling menyenangkan dalam hidup yang akan terus aku kenang, Pak.

Dimana sepanjang jalan aku nanyaaaaa terus tentang apapun itu yang terlintas di pikiran.

Bapak yang kasih tau ke aku siapa Allah, siapa Malaikat, siapa Nabi Muhammad. Bapak kalo jawab gak ngasal kayak Wak Ro', tetangga kita yang juga sangat akrab dengan keluarga kita, masa pas aku tanya siapa yang ciptain Allah, dia jawab "yaa bosnya Allah". Ngakak kalo inget itu.

Makasih ya Pak, aku udah dimasukin TPA, aku jadi bisa lebih beriman lagi, lebih tau mana yang baik dan yang benar, jadi bisa baca Al-Qur'an, untuk bekal aku nanti, yang insyaallah juga jadi bekal Bapak sama Mama kelak.

Makasih ya Pak, udah selalu jawab pertanyaan aku, sesepele apapun itu. Kata orang-orang, dulu aku sukanya nanyaaaaa mulu kayak wartawan, sampe Lik Taron, tetangga kita cuma jawab "hmmmmm...." kalo aku tanya karena udah gatau mau jawab apa lagi. ahahahha

Makasih ya Pak udah mau jadi temen debat aku soal tayangan berita di tv, maafin aku yang kadang pulang kerja atau kuliah langsung masuk kamar, gak nemenin Mama sama Bapak untuk sekedar jadi temen nonton tv. Aku nyesel banget udah buang waktu yang harusnya bisa diluangin untuk kalian.

Makasih ya Pak,

Kalo aku ketiduran dan kebetulan lagi musim nyamuk, Bapak tanpa diminta langsung balurin lotion nyamuk ke seluruh kulit yg terbuka, katanya pas aku tidur dikeroyok nyamuk.

Bapak emang yang yang terbaik....

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sampe akhirnya Bapak jatuh sakit, aku harus nemenin Bapak 24 jam, itu pun di rumah sakit. Bapak juga udah susah untuk sekedar diajak ngobrol karena nafas Bapak yang sesak. Di ranjang IGD Bapak terus minta tolong untuk bangun untuk duduk, tiduran, duduk, tiduran lagi dan seterusnya begitu, entah apa yang waktu itu Bapak sedang rasain. Andai rasa sakit bisa dipindah ke orang lain, aku mau ambil biar Bapak bisa nyaman tidurnya malem itu.

Sampe tengah malem, aku terus nemenin Bapak, dan akhirnya jam 2 kondisi nafas Bapak memburuk, Bapak terlihat sangat sulit bernafas, apalagi diajak ngobrol, dokter kemudian memasang ventilator, dalam proses pemasangan ventilator, Bapak harus dibius total.

Dokter waktu itu bilang, "Mas, mau ngobrol dulu nggak sama Bapak sebelum kita bius total?".
Sepertinya Dokter sudah tau separah apa kondisi Bapak sampai bilang begitu. Akhirnya aku coba ajak ngobrol Bapak yang udah benar-benar lemas dan sulit bernafas, bapak waktu itu lagi berbaring menyamping, aku coba tanya "sesak ya Pak?"
Bapak jawab dengan berbisik sangat pelan "pijitin Bapak...", sambil nunjuk kakinya. Kemudian aku pijitin kaki Bapak yang sudah benar-benar dingin dan pucat. Kemudian aku diminta keluar oleh dokter yang akan segera melakukan proses bius total dan pemasangan ventilator.

Aku cuma tiduran di kursi panjang ruang tunggu depan IGD, tidur sampe adzan subuh, kemudian aku ngecek Bapak sebentar yang benar-benar udah gak sadar, gak bisa diajak ngobrol. Yang bisa ngasih tau kondisi Bapak cuma bedside monitor yang grafiknya naik turun dan bunyinya membosankan itu. Bapak kemudian aku tinggal sholat subuh.

Paginya sekitar jam 7, aku yang lagi duduk di kursi panjang, dipanggil Dokter untuk bicarain kondisi Bapak, waktu itu kondisi Bapak bener-bener udah memburuk, detak jantungnya makin lemah, Dokter bilang batang otak Bapak sudah mati, dan mereka sedang berusaha lakukan yang terbaik.

Aku sempat lihat tim Dokter melakukan CPR ke Bapak, dan  gak lama aku diminta keluar ruangan.

Waktu itu aku udah paham dan benar-benar ngerti, kalo kondisi Bapak emang udah tidak tertolong, jadi aku coba telepon mama, dan sodara-sodara untuk ngasih kabar tentang kondisi Bapak.

Sekitar pukul 7.45, ada panggilan untuk keluarga atas nama Bapak, "degggg...", aku udah paham dan coba untuk sabar, aku datengin Bapak yang udah ditutup kain jarik ke seluruh tubuhnya, Bapak udah tutup mata, terlihat tenang.

Aku keluar IGD, coba untuk telepon Mama, kata-kata bener-bener susah keluar, bahkan untuk sekedar bilang ke Mama kalo Bapak udah gak ada, pelan-pelan dan butuh waktu beberapa menit karena dada bener-bener sesak, akhirnya tersampaikan juga dan di ujung telepon terdengar suara tangis, dimana aku juga ikut nangis.

Entah apa yang terjadi di pagi itu, pertama kalinya dada terasa sesesak itu. Air mata yang gak bisa dibendung, makin dipeluk, makin deras pula air mata yang keluar.

Salah satu pintu surga sudah tertutup, yang tersisa cuma penyesalan, kenangan dan untaian do'a.

Pak,

Apa di bawah sana gelap, sempit dan juga dingin?

Semoga do'a-do'a yang setiap hari kami sampaikan ke Allah diperkenankanNya ya Pak.
Semoga Allah memuliakan Bapak dengan tempat yang lapang, terang, nyaman lagi penuh dengan curahan kasih sayang dariNya.
Semoga kita kelak dipertemukan kembali di sana dalam keadaan baik dan mendapat kemualiaan dari Allah. Aamiin

Pak,

Terima kasih sudah mengajarkan tentang harga diri dan perjuangan,
tentang kemana hidup ini akan dibawa,
tentang kepada siapa kita bergantung, berharap, dan memohon,
tentang pentingnya tanggung jawab sebagai seorang lelaki,

Pak,

Terima kasih untuk semuanya, dari adzan pertama yang telinga ini dengar, hingga bisikan terakhir yang akan terus dikenang.

Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira“.


Share:

Friday, September 14, 2018

Ketika Allah Mengundangmu

Assalamualaikum Warrohmatulloh Wabarokatuh..


Gak terasa udah setahun lebih sejak umroh tahun 2017 lalu, sempet kepikiran untuk dipost di blog untuk bagi2 pengalaman dan akhirnya baru kesampean untuk share ceritanya disini hehehe



Bismillaah...

Siapa sih umat islam yang gak pengen ke mekkah dan madinah? dua kota suci umat islam yang selalu menjadi kota tujuan utama dalam rangkaian ibadah haji maupun umroh, pastinya jika di hatinya masih ada iman, insyaAlloh ada kemauan untuk melaksanakannya, masalah awal yang dihadapi adalah biaya, kebanyakan yang belum umroh/haji itu alesannya karena belum mampu, kemampuan fisik ada, tapi kemampuan finansial yang biasanya jadi hambatan..

Kerinduan akan dua tanah suci yang selama ini cuma jadi "mimpi" akhirnya terwujud melalui jalan yang sama sekali tidak terpikirkan.

Jiwa muslim mana yang tidak girang jungkir balik mendengar kalo dirinya akan berangkat umroh? dan gratis?
Senang bukan kepalang!!

Dikasih kabar sama bos kalo nanti bakal dapet giliran untuk berangkat umroh, jadi pak bos tuh orangnya baiiiiik banget, karyawan satu persatu diberangkatin umroh, gilirannya sesuai dari yang paling kawakan terus ke yang paling baru masa bakti di kantornya.

Bulan desember itu giliran bang fandy untuk berangkat umroh, nah dari situ si bos udah ngasih tau kalo kita diharuskan urus paspor dan suntik meningitis, alhamdulillah urus paspor gampang, seminggu kelar..

untuk suntik vaksin meningitis cuma sejam dua jam aja daftar, bayar dan antri suntiknya, cuma waktu suntik, pertama ke fatmawati, jam 4 pagi udah disana, abis subuh gue langsung ke ruangan untuk daftar suntik vaksin, eh kata pak satpam hari itu lagi keabisan vaksin, dikasih saran sama pak satpam, ke kantor kesehatan pelabuhan aja, di halim, jalan jengki, masih cukup waktunya untuk daftar dan antri.

Singkat cerita, gue langsung ngebut subuh2 ke halim, sampe sana alhamdulillah masih sepiiiiii, kita isi formulir dulu, balikin form, bayar ke loket, nunggu antrian deh, abis itu disuntik, dan setelahnya dapet buku kuning yang bakal jadi syarat untuk jamaah umroh.

Beberapa minggu kemudian, dikasih tau sama pak bos kalo seminggu sebelum keberangkatan bakal ada manasik umroh, yang isinya tausyiah, perkenalan antar jamaah, penjelasan teori dan praktik ibadah umroh di kawasan pondok gede, tepatnya di asrama haji..

Disana kenal sama beberapa orang, kebanyakan sih sama keluarganya, lah gue kan sendiri, maka ceminglah gue, hahahaha
udahlah santai aja, tapi gue lucunya pake jeans dan kaos oblong -_-
pikiran gue kemana coba, mau manasik umroh malah pake baju bakal nongkrong, akhirnya gue beli peci sama baju koko disana, btw disana banyak yang jualan untungnya hehehe

dari pagi sampe sebelum zuhur tausyiah, teori, perkenalan, doa bersama..
nah setelah sholat zuhur kita praktik di tempat khusus, ada miniatur ka'bahnya, alhamdulillah hari itu berjalan lancar...

miniatur ka'bah

dan tibalah tanggal 23 april 2017, hari ahad, hari keberangkatan..
gue dianter sama mama, bapak, bude, mas darman, widi sama helda, tenang aja, gak perlu pake bis kok macem jamaah haji wkwkwk


pesawat berangkat jam 1, waktu itu ada salah satu jamaah, nenek2, paspornya ilang, katanya dia kasih ke anak kecil, nah loh, anak kecil siapa coba..
kita ditanyain semua ada gak yang merasa ketitipan paspor sama si ibu itu, mungkin sudah jadi takdir, sampe pesawat mau berangkat, belum juga ketemu, akhirnya ibu itu gak jadi berangkat..

oh iya gue didaftarin sama pak bos pake travel arminareka perdana, pembimbingnya asik2 kok orangnya..

lanjut..

di pesawat, baru dikasih makan siang sejam setelah berangkat, nah disitulah gue mungkin masuk angin, beberapa jam awal penerbangan gue mabuk, meski gak parah, cuma mual dan pusing saja, gak sampe muntah2, sisa beberapa jam perjalanan sih badan sudah enak alhamdulillah
intinya jangan telat makan..

perjalanan 10 jam, jam 1 wib berangkat, sampe jeddah jam 11 wib, sekitar jam 7 waktu arab deh, pemandangan menjelang pendaratan indah banget, matahari sore dikombinasi gurun pasir jadi momen yang wah banget diliat dari pesawat,

alhamdulillah, akhirnya kaki bener2 bisa nyentuk bumi yang juga pernah diinjak para Nabi, ada perasaan haru, bangga, seneng jadi satu..

baru sampe, nunggu jamaah terdata semua

lagi di imigrasi ngantri diperiksa petugas, pas adzan isya, sekitar jam 8 malem waktu jeddah, mendadak semua petugas berhenti bekerja, kemudian sholat berjamaah..
masyaalloh, andai kita semua bisa menerapkan seperti ini di negara kita, seneng banget liatnya..

setelah itu kita nunggu bis jemputan, untuk menuju madinah,perjalanan jauhnya sama seperti jakarta jogja, tapi dengan jalan yang mulus, lebar dan kondisi lalu lintas yang gak terlalu rame bikin perjalanan jadi singkat, pas adzan subuh kita udah sampe madinah, hotel al eiman royal jadi tempat singgah kita selama di madinah, hotelnya deket banget sama masjid nabawi alhamdulillah

pas pembagian kamar, satu kamar empat orang, temen kamar gue ada Pak Rahmat, Pak Mahyunis, Pak Bakar, orangnya baik2 banget hehehe
iyaaa, gue yang paling muda, meski mukanya yang paling tua wkwk

Pak Mahyunis, gue, Pak Rahmat, dan Pak Bakar, ini foto terakhir sebelum ninggalin hotel di madinah

sampe kamar, mandi air hangat, sholat subuh, kemudian istirahat sebentar, abis istirahat kita sarapan baru deh kita berempat ke masjid nabawi,
masyaalloh, jam 9 pagi di halamannya itu silau banget, gak bawa kacamata hitam juga wkwk
jadinya disipit2in gitu deh matanya,

mata disipit2in saking silaunya lantai wkwk

hal pertama yang gue rasain tentang kondisi cuaca, disana itu udaranya kering, bibir, kaki, tenggorokan bener2 seperti nguap, jadi sesudah gue tau kondisi begitu,  gue bawa 3 botol 600ml di tas, gue isi air zam2 yang dingin wkwkwkwk

tiap beberapa menit soalnya minum, gak tahan banget sama tenggorokan yang kering begitu, kayaknya emang gue gejala flu deh, jadi tenggorokan meradang, mungkin kalo gue sehat juga gak begini rasanya tenggorokan,

selama di nabawi enak, jalan2 keliling masjid nabawi, ke makam syuhada perang uhud, terus ke kebon korma, disana ada toko oleh2nya, kita bisa makan korma sepuasnya disitu, ya malu lah tapi kalo makan banyak2 hahaha

di arab itu, kalo ada pahlawan, diabadikan jadi masjid, bukan patung, di islam gak boleh bikin patung makhluk bernyawa soalnya, apalagi sampe dimintain berkah, 

beuuuhhhh rugi dunia akhirat..

di masjid nabawi itu biasanya di dalemnya banyak syaikh2 buka kholaqoh, membaca alquran gitu, ya meski cuma 3 surat terakhir, tp jamaah masih sering dapet koreksi karena makhrojnya salah, alhamdulillah gue gak dapet koreksi, insyaalloh udah bener baca 3 surat terakhir wkwkwk

di masjid nabawi itu bagi gue merupakan tempat paling nyaman yang pernah gue kunjungin, di dalemnya teduh, ada air zam2 dingin/biasa, banyak alquran, banyak orang nawarin makanan minuman, apalagi kalo hari senin, waktunya puasa sunnah senin kamis, menjelang maghrib kita yang lagi nyari shaf terdepan malah dirayu2 supaya duduk di tempat dia menggelar plastik, nantinya di atas plastik itu ditaruh korma, teh, roti, dan makanan lain,
akhirnya gue ikut ajalah..
makan korma, minumnya belom dapet tapi gelasnya udah wkwk
sama kakek2 ditawarin pake bahasa isyarat, manggut2 aja gue, dibagi dua dah tuh sama tehnya beliau,
pas gue sruput, waduh melepuh lidah wkwkwk
panas banget itu tehnya, manis tapi panas, sampe beberapa hari berasa itu bekas lepuhan di lidah haha
buru2 sih...

oh iya di dalam masjid ada makam Rosululloh, Abu Bakr dan Umar, lokasi itu tadinya bekas kamar Aisyah, dan di lokasi antara kamar dan mimbar, ditandai dengan karpet berwarna hijau, itulah yang disebut Raudhah, taman dari taman-taman surga.
karpet hijau, raudhah
memang sulit untuk sholat disitu, dikarenakan berdoa disana sangat mustajab, semua doa insyaAlloh dikabulkan, jadinya harus rela sholat 2 rokaat berdesakan, waktu itu sama pak Bakar, berdua aja kita..
waktu kita udah sampe batas pinggir karpet hijau, ada orang baik banget nawarin untuk bergantian sholat disitu, kami pun memberikan isyarat terimakasih atas kebaikan mereka untuk rela meminjamkan tempatnya kepada kami, alhamdulillah

tak lupa kami sempatkan untuk melewati makam Rosulullah dan dua sahabatnya, kami melalui ujung kanan depan masjid, masuk lewat pintu keselamatan (Bab Assalam), sedikit berdesakan emang, disitu gue kenal sama orang dari jawa timur kalo gak salah, seumuran, hehe

melewati makam mulia itu kami mengucapkan salam untuk ketiganya, betapa haru dan bangganya bisa sampai disana, mengingat yang ada di dalam adalah makam dari "Rahmatan Lil 'Alamin",
Yaa Allah semoga kelak engkau mengizinkan hamba untuk bertemu dengan sosok mulia yang menjadi rahmat bagi alam semesta ini,

Hari2 di madinah berjalan lancar, termasuk kegiatan tur keliling kota, ziarah ke makam syuhada uhud, ke masjid quba, masjid pertama umat islam, terus belanja oleh2, dll

bukit pemanah, saksi bisu perang uhud

masjid quba
gunung tsur, tempat Nabi dan Abu Bakr bersembunyi di gua


Momen paling gue suka adalah ketika sendirian keliling masjid nabawi, bisa bebas kemanapun gue suka, pas waktu dhuha, gue tiduran di dalem masjid, eh malah tidur beneran wkwk

detik2 ketiduran, ademnya ini masjid

pas bangun ada anak kecil nyamperin, ngasih minuman sari buah, macem buavita gitu,
lantainya bersih
terus ada bapak2 agak kurus, perkenalin diri, pake bahasa inggris, katanya dia orang pakistan, pernah jadi awak kapal laut yang pernah singgah di pelabuhan dijakarta, ngobrol apaan aja ya? lupa gue dah haha


di dalem masjid itu banyak anak2 yang menghafal quran, mereka menghafal biasanya sambil berjalan2 dan menenteng mushaf,

liat tuh anak kecil berdiri nentang2 lekar
Yaa Allah, hamba yang males2an ini, juz amma aja gak semuanya hafal :(

sore terakhir di madinah
Bubaran sholat isya tuh rasanya seneng, gatau kenapa, liat ribuan orang dari macem2 tempat, beda suku, warna kulit, bahasa, tapi punya Tuhan dan Nabi panutan yang satu, itu bangga rasanya..
perasaan yang ada, di sana itu semua sodara..

bubaran sholat isya

kondisi lagi sakit, akhirnya kita bertolak ke mekkah, kita miqot di bir ali, sholat 2 rokaat dan pakai pakaian ihrom untuk mulai melaksanakan ibadah umroh pertama, jadi sepanjang perjalanan madinah mekkah kita pakai kain ihrom terus, di bis tuh idung meleeeeer terus,

alhamdulillah akhirnya sampe di kota mekkah sekitar jam 10, kemudian kita ke hotel untuk taruh barang, dan makan malam,
oh iya, kita kali ini dapet hotel al marwa rayhaan, hotelnya persis di samping masjidil haram, di kompleks yang ada menara jam itu loh, pasti pada tau kan?

kita baru kumpul lagi di depan masjidil haram sekitar jam 12 malam, baca doa, kemudian masuk ke dalam, sempet terucap permohonan ampun kepada Allah, takut gak bisa lihat kabah karena banyaknya dosa,
gara2 bang pandi nih, ditakutin kalo banyak dosa gak bisa liat kabah -_-

tapi alhamdulillah, dengan sepasang mata pemberianNya, banyangan kabah terefleksi di pupil mata ini alias gue bisa ngeliat kabah secara langsung !!
alhamdulillah, mimpi ini, yang sebelumnya gak pernah terbesit, karena gue tau, kesini itu butuh biaya yang gak sedikit, dan dengan keadaan gue saat itu, mustahil untuk bisa kesini..
tetapi kerinduan ini dijawab langsung sama pemilik bumi ini, yang menjalankan awan, yang menyebarkan hujan, yang berkuasa atas bergantinya siang menjadi malam,
gue ditakdirin untuk bisa pergi ke dua tanah suciNya tanpa perlu mikirin ongkos, malah ditambahin uang jajan sama pak bos dan istrinya, alhamdulillah

kondisi area tawaf saat itu padat banget, padahal jam 12 lewat, tapi yang tawaf masih penuh, kita nunggu beberapa saat, tetep masih penuh, akhirnya pembimbing mutusin kita untuk melakukan tawaf saat itu juga, kita keliling 7x putaran, kemudian sholat dua rokaat di belakang maqam ibrahim, bukan makam kuburan ya, maqam ibrahim itu batu tempat dulu nabi Ibrahim berpijak saat mengukur tingkat kedataran kabah ketika beliau membangun kembali kabah setelah bangunan sebelumnya yang dibangun Nabi Adam dan Syith runtuh karena terjangan banjir besar saat masa Nabi Nuh,

kemudian setelah sholat dua rokaat, kita minum air zam zam, dilanjutkan berdoa, doa apapun yang kita inginkan, setelah itu kita pergi ke tampat sa'i, tempat kita berjalan dan sebagian berlari2 dari bukit shafa ke bukit marwah sebanyak tujuh kali bolak balik, dan ritual penutupnya adalah tahalul, mencukur rambut sebagai tanda penghalalan atas larangan yang selama umroh dilarang, artinya kita sudah bisa melakukan sesuatu yang selama ibadah umroh dilarang, intinya sih ibadah umroh pertama kita selesai, alhamdulillah

lokasi sa'i

sama seperti di madinah, gue lebih suka sendiri ngelilingin masjidil haram, biar puas dan tau seluk beluknya, meski gak semua sempet diliat wkwk
pas jumatan disini, ada orang bagi headset, mereka bagi2 headset di pintu masuk, dan ada banner juga menjelaskan kalo ada saluran radio yang siaran untuk nerjemahin khutbah jumat secara langsung, masing2 gelombang beda bahasa, jadi headset itu fungsinya untuk dengerin radio lewat hp, lumayan jelas yang terjemahin, intinya kita jadi paham deh sama apa isi ceramahnya, hehe

sewaktu jumatan ada kakek2 pakistan, duduk bareng nunggu jumatan, dia nanya tapi pake bahasa pakistan wkwk mana gue ngerti, tapi akhirnya anaknya yang kira2 umur 30an, badannya gede, bantu ngomong pake bahasa inggris, dia nanya gue dr mana, dan berapa habiskan uang untuk biaya umroh,
gue jawab dari Indonesia, biayanya sekitar US$2000, eh dia ngiranya gue india wkwk
muka jawir nih pak gak ada tampang amir khan-nya wkwkwk
tapi seru sih, bisa ketemu orang2 baru, seiman, dan dia berasa seperti sodara,

oh iya, waktu rombongan mau keluar hotel menuju masjidil haram, kita satu lift sama orang eropa, atau amerika, entah intinya muka2 bule, mereka seneng banget nyebut2 Indonesia haha
mungkin kagum, rombongannya banyak banget, mereka ngajak foto bareng,

dalem hati "oh ini toh rasanya jadi bule yang jalan di kota tua dan diajakin foto sama warga lokal" wkwkwkwk

di mekkah, jadi momen paling haru buat gue, momen itu terjadi waktu gue cium kabah, inget dosa2 dan mohon ampun untuk pribadi dan kedua orangtua, sumpah nangis sesenggukan disitu, inget mama bapak udah tua, masih aja ngecewain mereka, susah payah digedein tapi begitu besar suka berbuat dosa, Yaa Allah, semoga hamba bisa kesini lagi sama mama bapak,

umroh ke dua alhamdulillah dilaksanakan tanpa hambatan, tapi kali ini, gue plontosin kepala gue, soalnya Nabi doain 3x orang yang mencukur habis kepalanya waktu tahalul, sementara yang cukur sebagian cuma 1x beliau doakan, biaya cukur 10 riyal atau 40rb kalo pake rupiah hehe
lokasi cukurnya ada di bawah tanah gedung hotel kita, semacam pasar gitu deh, beli jerigen juga buat persiapan bawa air zamzam wkwkw

plontosin sama pak Mahyunis

sebelum hari kepulangan, kita melakukan tawaf wada, atau tawaf perpisahan, semacam salam perpisahan untuk masjidil haram, gue masih inget momen detik2 terakhir mata gue mandang kabah, gak rela kalo harus pulang secepat itu, hmm
semoga kita dipertemukan lagi dalam keadaan gue yang lebih baik dan membawa mama, bapak juga anak istri serta keluarga lain, aamiin

hari kepulangan pun tiba, kita udah rapihin oleh2, baju2, dll dalam koper, koper jadi berat banget, malah ada jamaah lain yang beli koper lagi hahahaha
orang kita terkenal doyan belanja..

dan dalam perjalanan menuju bandara king abdul aziz pun kita masih belanja lagi 

di pusat perbelanjaan di daerah jeddah,  pasar ballad kayaknya,
disana ada toko indonesia wkwk
bakso juga ada,
keknya emang buat menarik calon pembeli dari indonesia..
gue disitu cuma beli gelang kayu koka aja sih,

abis dari situ lanjut ke masjid arrahmah, masjid yang terapung di pinggir laut, 

masjid bener2 berada di atas air laut dengan tiang2 pancang tentunya,
disana juga banyak pedagang menjajakan barang dagangannya,
salah satu pedagangnya malah dari jawa barat, lupa tepatnya dari kuningan atau tasikmalaya..

setelah sholat zuhur, kita ucapkan salam perpisahan sama pembimbing kita, dan ngasih kenang2an ke dia, dia pulang naik taksi ke mekkah, sekedar info, pembimbing kita namanya pak Muhdar, orang madura yang sudah punya istri pribumi arab asli, dan ngontrak di apartemen di mekkah..

abis dari situ kita langsung menuju bandara king abdul aziz untuk cek in, dan pulang ke tanah air tercinta..

pesawat berangkat habis isya, kita di terminal haji lama banget, hahaha
yang bikin lama ya di imigrasinya sih, sama cek barang bawaan kita..

kepulangan disambut pemandangan indah dari pesawat, panorama lampu malam kota jeddah..

alhamdulillah, tengah hari waktu jakarta kami tiba juga di bandara soekarno hatta..

sebenernya emang udah request, gak usah dijemput, soalnya ribet, naik taksi aja sendirian pulangnya hahaha

jadi begitu dapet koper, langsung datengin taksi, pulang deh,
rasanya gue doang deh yang gak dijemput keluarganya, hehehe

begitu sampe langsung sakit flu berat, kalo sholat, pas rukuk itu bumi kaya goyang hahahaha
jetlag mungkin, namanya juga perjalanan jauh, menempuh iklim yang beda juga..


segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam..
yang dengan kuasa dan siasatnya membuat hamba dapat melaksanakan umroh meski dalam segala keterbatasan yang ada pada diri ini..
terimakasih yaa Allah untuk segala nikmat yang Engkau berikan, tiada Tuhan selain Engkau, cukuplah Engkau sebagai penolong, dan Engkau sebaik-baiknya pemberi pertolongan..

Jumat, 9 Ramadhan 1439H
25 Mei 2018

Wassalamualaikum Warrohmatullooh Wabarokaatuh..
Share:

Monday, May 21, 2018

Karena, aku ada di sisimu..

Kemanapun jalan yang kita ikuti ini menuju
Ada banyak hal yang terjadi kan?
Hari ini kau menangis sendu
Aku bisa mendengar suaramu lewat gagang telepon
Share: